Pascasarjana STP Trisakti ’’Field Trip’’ ke Desa Wisata Cibuntu

DESA wisata Cibuntu Kecamatan Pasa wahan Kabupaten Kuningan Provinsi Jabar, pertengahan Mei 2014 lalu menjadi jujukan sekitar 60 Mahasiswa Pascasarjana STP Trisakti Jakarta. 


Dari rombongan mahasiswa S2 sebanyak itu, 11 di antaranya adalah dosen Akpar Majapahit Surabaya yang menempuh pendidikan pascasarjana di STP Trisakti). Mereka mengadakan field trip kedesa tersebut untuk melihat dari dekat keunikan desa wisata Cibuntu yang menjadi desa binaan STP Trisakti.

                     Gerbang tiket menuju curuggongseng, desa Cibuntu.

Seluruh peserta field trip tersebut bermalam di desa tersebut. Dengan demikian para peserta bisa mengetahui lebih detail asal usul desa Cibuntu yang banyak ditemukan situs-situs purbakala dan kebiasaan warganya dari tokoh masyarakat setempat.



Setelah menghabiskan dinginnya malam dengan santap malam istimewa sate dan nasi liwet ditemani alunan gitar dan lagu-lagu 90-an, rombongan melanjutkan hunting situs megalitikum dan jelajah desa Cibuntu. Jadi mereka tidak hanya tahu Curug dan Kampung domba tetapi masih banyak keunikan yang layak dikunjungi.


Menikmati hangatnya mentari pagi yang menyembul dibalik rimbunan pohon di seberang bukit.



Pasalnya, desa Cibuntu menyimpan potensi lebih dari itu. Situs megalitikum yang berada di sana menunjukkan bahwa kebudayaan manusia tertua ternyata juga berada di sana. Benda-benda purbakala yang berada di desa Cibuntu  kini hanya tinggal situs yang menandai bahwa di lokasi itu pernah dilakukan penggalian dan konon kini berada di museum purbakala. 


Yang masih bisa disaksikan diantaranya adalah patung batu yang membentuk wajah perempuan. Situs ini bernama Situs Saurip Kidul, yang sudah masuk kewilayah Taman Nasional Gunung Ciremai. Keindahan alam yang bisa dijumpai di desa Cibuntu adalah hamparan sawah yang hijau menyejukkan mata, dan juga Curug Gongseng.


Treking di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yang langsung berbatasan dengan desa Cibuntu.

Seperti disampaikan Humas Akpar Majapahit yang juga mahasiswa S2 STP Trisakti, Hendrik Adrianus, keunikan desa wisata Cibuntu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang. 


Salah satu sisa peninggalan kebudayaan megalitikum yang berada di dalam kawasan Taman nasional Gunung Ciremai, desa Cibuntu.

Tingginya animo wisatawan mengunjungi desa wisata Cibuntu, memantik pemerintah daerah setempat untuk menyediakan website  www.cibuntu.com yang bisa diakses langsung lewat internet. Keberadaan website tersebut sangat membantu karena memudahkan wisatawan untuk mengunjungi situs purbakala desa Cibuntu.


Curug Gongseng yang berair jernih dan menyegarkan karena berasa dari mata air Cikahuripan.

Maka, tak heran jika ribuan turis domestik yang berkunjung mencapai 33 persen dari total wisatawan yang datang, sedangkan ratusan wisatawan asing yang mengunjungi desa Cibuntu antara lain berasal dari Ukraina, Sychelles, Rusia, Jerman, Prancis, USA, China, Belanda, Jepang, Moldova, Turki dan Kanada.

Dilansir dari : http://matoasbynews.blogspot.com/2014/06/desa-wisata-cibuntu.html
Previous
Next Post »