Desa Cibuntu merupakan sebuah desa berbasis wisata yang terletak di kaki gunung ciremai tepatnya kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan - Jawa Barat. Desa ini terletak kurang lebih 20 Km dari pusat kota kuningan.
Desa Cibuntu yang tengah dijadikan sebagai desa wisata di kabupaten Kuningan ini selalu berusaha berbenah dan mencoba memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wisatawan yang datang. Pengarahan dan panduan terbaik dari Kepala Desa. Mempersiapkan sumber daya, memberdayakan dan merubah pola pikir mereka agar menjadi lebih baik lagi menerima wisatawan yang datang ke desa tersebut. Semua pelayanan terbaik selama berada di Desa Wisata Cibuntu akan dirasakan oleh wisatawan mulai dari penjamuan saat datang, mengenal kegiatan masyarakat lokal, berkeliling menikmati keindahan alam hingga tarian-tarian daerah yang dapat anda nikmati disini.
Dipandu oleh Guide Desa yang ramah dan baik, anda akan diajak langsung turun kesawah untuk membajak dan mengetahui caranya bertanam padi. Berjalan dipematang sawah dan begelimang lumpur sawah merupakan pengalaman yang cukup menarik dalam mengawali pagi di Desa Wisata Cibuntu.
Selanjutnya anda yang sudah kenyang mencicipi masakan warga asli, akan melanjutkan perjalanannya mengelilingi sekitar Desa Cibuntu dimulai dengan menyusuri perbukitan yang mendaki selama 15 menit menuju Curug atau air terjun Gongseng.
Dari sini keindahan air terjun dipadukan dengan keindahan hutan hijau dari ketinggian sungguhlah membuat pengalaman yang luar biasa. Usai merasakan kesegaran air curug Gongseng, anda akan melanjutkan perjalanan menuju hutan-hutan Desa Cibuntu yang menyimpan puluhan flora dari pohon buah-buahan hingga pohon obat-obatan. Selama perjalanan, anda akan disuguhkan berbagai situs yang diperkirakan berumur 5000-10.000 tahun lalu di era zaman megalitikum kasar.
Situs Bujal Dayeuh
adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Desa tersebut. Bujal Dayeuh berarti perutnya Dayeuh. Pada tahun 1970 juga ditemukan beberapa perkakas bersejarah seperti batu, kapak, gelang dan situs Hulu Dayeuh. Ditelisik pada zaman megalitikum, era penemuan tersebut sudah masuk kedalam era batu halus. Arca Purbakala secara kasat mata dapat dilihat dan ditemukan berbentuk batu kasar. Situs unik lainnya yang terdapat di Desa tersebut adalah situs yang berbentuk arca jenis perempuan atau ratu, warga menyebutnya dengan Situs Saurip yang artinya satu kehidupan atau kebersamaan.
Setelah beristirahat sejenak anda melanjutkan perjalanan tracking di Desa Wisata Cibuntu. Lelah sedikit terobati ketika anda menikmati mata air Cikahuripan. Mata Air Cikahuripan konon menurut warga setempat dapat menjadi obat yang dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit.
Kampung Kambing
Usai membasuh wajah dan segarnya menikmati mata air Cikahuripan, anda akan dibawa melihat langsung kegiatan sehari-hari beberapa masyarakat di Kampung Kambing yang masih terletak di daerah Desa Cibuntu. Areal persawahan yang dikelilingi oleh kandang-kandang yang dihuni oleh ratusan kambing ini menjadi pemandangan yang unik. Sepanjang perjalanan anda akan melihat semangat orang-orangtua yang memikul beratnya rerumputan untuk pangan kambing demi menopang kehidupan sehari-harinya. aroma tak sedap dari hewan dan kotoran telah melekat akrab sehari-hari bagi mereka.
Bahu-membahu mereka membuat kandang kambing, dimana dalam satu kandang bisa ditempati 15-20 kambing. Pagi dan sore hari mereka mencari rerumputan disekitar perbukitan di kaki gunung Ciremai. Anda pun bisa mencoba merasakan memberi pangan kambing-kambing, canda tawa bersama orang-orang tersebut. Jadi kampung kambing tidak hanya meninggalkan kenangan yang unik bagi para wisatawan, melainkan secara tidak langsung mengajarkan untuk memaknai dan menghargai demi menjalani kehidupan ini.
image
Via Team @ayo_jalan2
Selanjutnya anda yang sudah kenyang mencicipi masakan warga asli, akan melanjutkan perjalanannya mengelilingi sekitar Desa Cibuntu dimulai dengan menyusuri perbukitan yang mendaki selama 15 menit menuju Curug atau air terjun Gongseng.
Dari sini keindahan air terjun dipadukan dengan keindahan hutan hijau dari ketinggian sungguhlah membuat pengalaman yang luar biasa. Usai merasakan kesegaran air curug Gongseng, anda akan melanjutkan perjalanan menuju hutan-hutan Desa Cibuntu yang menyimpan puluhan flora dari pohon buah-buahan hingga pohon obat-obatan. Selama perjalanan, anda akan disuguhkan berbagai situs yang diperkirakan berumur 5000-10.000 tahun lalu di era zaman megalitikum kasar.
Situs Bujal Dayeuh
adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Desa tersebut. Bujal Dayeuh berarti perutnya Dayeuh. Pada tahun 1970 juga ditemukan beberapa perkakas bersejarah seperti batu, kapak, gelang dan situs Hulu Dayeuh. Ditelisik pada zaman megalitikum, era penemuan tersebut sudah masuk kedalam era batu halus. Arca Purbakala secara kasat mata dapat dilihat dan ditemukan berbentuk batu kasar. Situs unik lainnya yang terdapat di Desa tersebut adalah situs yang berbentuk arca jenis perempuan atau ratu, warga menyebutnya dengan Situs Saurip yang artinya satu kehidupan atau kebersamaan.
Setelah beristirahat sejenak anda melanjutkan perjalanan tracking di Desa Wisata Cibuntu. Lelah sedikit terobati ketika anda menikmati mata air Cikahuripan. Mata Air Cikahuripan konon menurut warga setempat dapat menjadi obat yang dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit.
Kampung Kambing
Usai membasuh wajah dan segarnya menikmati mata air Cikahuripan, anda akan dibawa melihat langsung kegiatan sehari-hari beberapa masyarakat di Kampung Kambing yang masih terletak di daerah Desa Cibuntu. Areal persawahan yang dikelilingi oleh kandang-kandang yang dihuni oleh ratusan kambing ini menjadi pemandangan yang unik. Sepanjang perjalanan anda akan melihat semangat orang-orangtua yang memikul beratnya rerumputan untuk pangan kambing demi menopang kehidupan sehari-harinya. aroma tak sedap dari hewan dan kotoran telah melekat akrab sehari-hari bagi mereka.
Bahu-membahu mereka membuat kandang kambing, dimana dalam satu kandang bisa ditempati 15-20 kambing. Pagi dan sore hari mereka mencari rerumputan disekitar perbukitan di kaki gunung Ciremai. Anda pun bisa mencoba merasakan memberi pangan kambing-kambing, canda tawa bersama orang-orang tersebut. Jadi kampung kambing tidak hanya meninggalkan kenangan yang unik bagi para wisatawan, melainkan secara tidak langsung mengajarkan untuk memaknai dan menghargai demi menjalani kehidupan ini.
image
Via Team @ayo_jalan2
1 komentar:
Click here for komentarBagaimana caranya kita dpt berwisata kedesa Cibuntu sambil menikmati fasilitas wisata yg ada disana ? Maksud saya apakah hrs menjadi peserta tour wisata atau bisa pergi sendiri tanpa tergabung dlm tour agent ?
ConversionConversion EmoticonEmoticon